Tuesday, March 27, 2001

Kita Belum Belajar

Enam tahun kita belajar
Waktu esde dulu
Mengenal huruf dan angka
Membaca tulisan dan makna
Mungkin hanya sebatas itu

Tiga tahun kita belajar
Ketika es-em-pe dulu
Mengenal teman dan guru
Membaca cerita dan buku
Mungkin hanya sejauh itu

Tiga tahun lagi kita belajar
Di SMA dulu
Mengenal sahabat dan karib
Membaca realita
Merenungi diri, memikat dunia
Mungkin belum sejauh itu

Sampai kini masih belajar
Entah di mana
Tak terkekang oleh ruang
Membaca fenomena
Mengenal fakta
Merangkumnya dalan tingkah dan pola
Apakah benar sedalam itu?

Ah,
Ternyata kita belum serius benar belajar……

27/03/2001

Thursday, March 22, 2001

Ketika Jenggot Tumbuh

Waktu itu,
Kepalamu telanjang
Rambutmu terurai
Bodimu terbungkus oblong
Bawahmu tertutup jumbrai
"Bebas….santai…..enjoy…" katamu
Dan ia belum tumbuh!

Waktu itu,
Hidupmu adalah Mekdi
Hausmu adalah pepsi
Waktumu adalah Rolex
Aromamu adalah Axe
Gerakmu adalah mode
Kerabatmu seleb
Rehatmu di real estate
Dan ia belum tumbuh!

Waktu itu,
Bajumu trendy
Bajumu funky
Tongkronganmu oke
Pacarmu oye
Dan ia belum tumbuh!

Waktu kini,
Kopiah adalah mahkotamu
Badanmu terbungkus koko
Inapmu di mushalla
Waktumu adlah dzikir
Nafasmu mushaf
Aromamu hajar aswad
Dan ia telah tumbuh!!

Cairo: xxii-iii-oi

Wednesday, March 21, 2001

Layang-layang Sang Bocah

Terasa lama waktu berlalu
Tertatih meniti tangga-tangga masa
Memegang erat sendi-sendi sejarah
Dan esekali telempar dalam jurang duka

Optimislah….!!
Berbisik embun di pagi hari
Menyapa rerumputan yang baru terjaga
Dari tidur panjang kekecewaan
Yang menyeretnya dalam kaca buram kehidupan

Jangan putus asa…!!
Kicau burung mengingatkan
Ketika ikan terlena di balik jerat jala
Yang membungkus harap dalam kardus kekerdilan
Membungkam suara dalam ruang gelap kebebasan

Bangkitlah..!!
Teriak sang bocah
Berlari mengejar layang-layang
Menerobos semak berduri
Berbekal ranting pohon
Berlomba dengan kawan semasa

Aku dapat…!!
Sang bocah tertawa
Dan dunia pun tertawa

Husain, ll-o/lll/I

Diriku Dalam Tuhan

Ku cari diriku dalam gelap
Yang ku dapat hanyalah pekat
Ku cari diriku dalam terang
Yang ku raih hanya silau
Ku cari diriku dalam malam
Yang ku temukan hanya kesepian
Ku cari diriku dalam siang
Yang ada hanya kebisingan

Ku cari diriku di bumi
Di lautan
Di langit
Di hujan
Di goa
Di hutan
Ku cari diriku di sela tangis-tangis manusia
Ku cari diriku di balik gelak dan tawa
Ku cari di antara suka dan duka
Ku cari diriku di mana-mana

Dan ku temukan dalam diri Tuhan!

Egypt. Xxi Maret 01

Tuesday, March 20, 2001

Hasrat Yang Bingung

Entah apa yang ingin ku tulis
Ketika tanganku bergerak menoreh kata
Entah apa yang ada dalam benakku
Ketika ku tulis kalimat-kalimat ini

Hanya ada hasrat,
walau aku tak tahu hakikatnya
memang ada keinginan,
tapi tak pasti apa sebenarnya

Aku sadar,
Kadang keinginan itu tanpa wujud
Ia hanyalah simbol-simbol semu,
Yang terbersit dalam maya
Bergerak dalam jiwa
Mengetuk pintu nurani
Ia hanyalah bayang-bayang nyawa
Dan manusia tak bisa hidup tanpanya

Yah….
Keinginan! Hasrat! Ambisi! Gejolak hati!
Semuanya adalah inti
Semua itu maya, tapi nyawa dan nyata
Yang membawa kaki-kaki manusia
Mau benar? Atau ingin memar?

Entah apa yang akan aku lakukan
Ketika hasrat jiwa yang berbicara
Dan raga hanyalah besi-besi tua
Yang bergerak mengikuti aliran nurani
Walau tak tahu tujuan pasti

Entah apa yang harus ku tulis selanjutnya…
Haruskah ku akhiri kata-kata ini..?
Aku malu!
Aku haru!
Karena tak bisa merubah makna
Menjadi lukisan-lukisan realita

Entah apa yang ada di benakmu…
Ketika kau baca kata-kata ini

:200301 Cairo

Wednesday, March 7, 2001

Atas Nama Cinta

Aku inginkan engkau datang
aku harapkan engkau kembali
aku impikan engkau bersamaku di sini

Wahai…
yang dunia selalu menyapanya
yang embun selalu menetes di wajahnya
yang matahari selalu menyinari matanya
yang rembulan selalu menyelinap di bibirnya
yang hujan tak bisa menyentuhnya

Terimalah ungkapan hati terluka
terimalah kata lisan berduka
terimalah jeritan jiwa terpenjara
terimalah bahasa raga bersenda

Walau ombak menghantam karang
biar petir menyambar pualam
walau racun menusuk tulang
dan laba-laba merusak bingkai

Aku teriakkan
hanya satu kata
hanya satu makna
CINTA!

H-10 07032001

Thursday, March 1, 2001

Bukan Wahyu

Apa yang menjadi kesepakatan bersama
Apa yang telah kita akui bersama
Bukanlah harga mati
Yang tak bisa dikaji lagi

Apa yang pernah kita tulis bersama
Apa yang telah kita baca bersama
Bukanlah dogma baku
Yang tak dapat diganggu

Apa yang ada dalam benak kita, dulu
Apa yang menjadi prinsip kita, yang lalu
Bukanlah wahyu
Yang harus kita gugu dan tiru

Apa yang pernah kita jalani
Apa yang pernah kita lalui
Hanyalah kenangan dan masa lalu

Sutuh, 1/3/01