Tuesday, June 3, 2008

taksi perempuan

Saya sedang terburu-buru. Sebuah taksi saya hentikan. Begitu masuk saya langsung bilang, “Orchad Road, please…!”

“Yes, sir.”

Suara itu terdengar dari kursi sopir. Saya terkejut. Itu suara perempuan! Saya segera melihat sopir taksi dari kursi belakang. Benar. Sopir taksi ini perempuan! Rambutnya pirang. Saya kira, umurnya tidak kurang dari 50 tahun. Rona keriput di wajahnya menyiratkan usia senja itu. Saya bisa melihatnya dari sisi kiri, karena saya duduk di kursi belakang sebelah kiri.

Ternyata, menjadi sopir bukan hal yang aneh di Singapura. Setelah kejadian itu, saya kemudian sering melihat sopir angkutan umum, seperti bus kota, adalah perempuan. Awalnya, bagi saya, melihat seorang perempuan menjadi sopir taksi adalah sebuah surprise. Saya langsung terbayang bagaimana kisah perampokan dan pembajakan sopir taksi di Jakarta, padahal semua sopir taksi adalah lelaki. Bagaimana jika sopirnya adalah perempuan dan setua ibu berambut pirang ini?

Singapore, 3 Juny 2008