Kita sama: aku membacamu, kau membacaku / tapi: kau menindihku dalam lipatan kata, aku tidak / tulisan itu sukma, bagimu / bagiku, sikap itu jiwa.
Kau pajang istilah-istilah dalam dinding kamarmu / kau lukiskan tokoh-tokoh di pagar rumahmu / dan kau bersembunyi: sebab kadang kau tak percaya dengan nalarmu sendiri! / maaf, aku menilaimu.
Inilah aku, dengan nalarku, tanpa kamu, tanpa dia, tanpa mereka.
Dunia itu jiwa /
-
Kamu pikir kamu sendiri? / hebat! / siapa yang memberimu lampu dan benderang di saat malam? / siapa yang mengenalkan motor lalu lajumu cepat tak molor? / siapa yang menjejalimu nalar hingga logika tumbuh menjalar? / hebat! / kau merasa sendiri di tengah lalu lalang.
Maaf, takkan kutulis namamu, sebab kau tak perlu huruf dan kata-kata.
Lalu apa? /
Dunia ini kata-kata /
Philadelphia, Januari 2009
No comments:
Post a Comment