Saturday, March 14, 2009

segitiga

lahirku di rindang Hudaibiyah
alasku tikar damai.
persembunyianku Hira,
tempat mainku ka'ba.

Ini dadaku, pangeran!
tancapkan saja panah wahsyi-mu
agar tersenyum hindun-mu

jangan hiraukan jasadku,
lumatlah, lumat sajalah jantungku
di sini
tepat di dada.
agar terbalas kesumatmu,
harum pusara kasihmu

cintaku bukan Badar:
tak ada dendam, tanpa pembalasan
bukan intrik, bukan konflik

jika aku mati, kubur saja. tak perlu kau doakan.
dibatas tanah, doamu sia-sia.


philly, 3.14.2009

Friday, March 6, 2009

dia di kamarnya, aku di kamarku

nyanyian rindu dari seberang,
aku belajar

rasa memantul-mantul
menendang-nendang dinding kalbu
meletupkan nada, lagu, dan nyanyi
dari seberang,
aku masih belajar

bayang-bayang rupa
kenangan-kenangan sapa,
dan khayal perjumpaan pun menjelma suara
mengalun, samar, syahdu, lalu bergema
riuh, serak, nyaring, bising, keras,
dan aku tak lagi bisa belajar

diammmmmmmmmmmmmmmmmmmm!!


Philadelphia, 3.6.2009

Sunday, March 1, 2009

Menghormatimu Abadi

di sana kabar panas
meranggas
di sini aku sendiri

cerita-ceritamu telanjangi ruang kosong tanpa arti
sebab masa lalu tak bisa diulangi.
hanya kutuk,
busuk!
dari mulutmu karenaku

aku dilanda sesal tak berkesudahan
sedih berkepanjangan
tapi kau tak pahamiku
sebab anggapmu aku sakitimu

bagimu, aku kini hanya duri

...

nilalah aku
di bejanamu,

aku tuba di kolam susumu

...

mendidihlah,
mengentallah,
karatkan emosimu.
aku di sini terjeruji:

mulutku bayang-bayang
wajahku hantu
jasadku bangkai


MountainStreet, March 1, 2009

Penyesalanku Untuk Dia

Marilah bicara: Aku mengaku salah. Di hadapanmu. Di hadapan mereka. Aku memohon maaf kepadamu, bahkan saat aku tak lagi di depanmu

Terlalu besarkah dosaku? Terlalu dalamkah lukamu?

Inilah yang kurapalkan dulu dalam doa-doa: Tuhan, ampuni kesalahanku. Limpahkan segala suka kepadanya. Curahkan segala bahagi untuknya. Sebab aku telah merampasnya.

….

Airmataku tak pernah tumpah di lantai, sebab tissue putih menadahnya / Haruskah kau lihat sakitku, matiku, lalu kau bisa pahami penyesalanku?

Pennsylvania, 2.26.2009

Hadirmu Kapan

Kesendirian adalah penjara / suara-suara datang dan telinga menjadi satu-satunya jendela / Pintu terbuka / Angin berkelana / Tapi hasratku tanpa daya / Datanglah kemari, renggut tubuhku / Biar pikiranku saja di sana

Jogja di akhir tahun 2008

jejak yang sepi

jejak sendiri
jejak yang sepi,

menapaki tilas, menaiki tangga,
menuruni tebing, menyelami telaga,
jejakku tanpa memori

tak usah kau hapus namaku
: aku lahir tanpa nama
hidup tanpa kata-kata


Pennsylvania, 1.3.2009

Saturday, February 28, 2009

aku (ataukah kamu) yang rindu?

karena kutahu kau ingin sekali menelponku hari ini, maka kubiarkan selularku berbaring di sisiku, dan aku pulas. terbangun karena dering telepon dalam mimpi, segera kuraih selular di sisiku: tak ada panggilan sama sekali untukku.

Ptttsss......

MountainStreet, 28.2.2009

Thursday, January 29, 2009

DUA-LOGIKA

Kita sama:  aku membacamu, kau membacaku / tapi: kau menindihku dalam lipatan kata, aku tidak / tulisan itu sukma, bagimu / bagiku, sikap itu jiwa.

Kau pajang istilah-istilah dalam dinding kamarmu / kau lukiskan tokoh-tokoh di pagar rumahmu / dan kau bersembunyi: sebab kadang kau tak percaya dengan nalarmu sendiri! / maaf, aku menilaimu.

Inilah aku, dengan nalarku, tanpa kamu, tanpa dia, tanpa mereka.

Dunia itu jiwa /

-

Kamu pikir kamu sendiri? / hebat! / siapa yang memberimu lampu dan benderang di saat malam? / siapa yang mengenalkan motor lalu lajumu cepat tak molor? / siapa yang menjejalimu nalar hingga logika tumbuh menjalar? / hebat! / kau merasa sendiri di tengah lalu lalang.

Maaf, takkan kutulis namamu, sebab kau tak perlu huruf dan kata-kata.

Lalu apa? /

Dunia ini kata-kata /

 

Philadelphia, Januari 2009

Monday, January 26, 2009

KEWAJIBAN KE-2009


Tuhan ada di tanganku

di hatiku

dalam bacaan-bacaanku

setiap anggukan kepalaku

setiap putaran tasbihku

setiap helai juntai benang sorbanku

 

Tuhan mengalir dalam sendi tubuhku:

urat nadi

aliran darah

tarikan nafas

di setiap kata-kataku

 

: Hei kamu, mendekatlah kepada Tuhan!

Dengarkanlah fatwa-fatwaku:

WAJIB MEMILIH DI PEMILU 2009!

 

KEYAKINAN KE-2009

(jawaban atas fatwa Haram Golput MUI 2009)

 

Tuhanku mungkin tuhanmu,

Fatwamu hanya fatwamu!

 

Pennsylvania, 26,1,2009