daging remuk yang mereka suka, dibakar
dihimpit dinding-dinding roti
dilumuri cairan merah bersayur
wajah itu mengembang
bertumpuk-tumpuk senyum menabir pori-pori muka
dan mereka menjelma drakula
tangan bertaring gigi meruncing
seketika ruang gelap
hinggaplah riuh, suara-suara bergemuruh
kepanikan menari di setiap ruang yang dihinggapi daging
daging menjabat daging
meramu toksin
menyeret mereka ke jurang amnesia
obesitas!
zikir kebencian terlontar dari mulut
memantul di telinga
mengancam setiap senti tubuh mereka
zikir yang menunggu
mereka di jurang yang sama
amnesia untuk selamanya
Gayungan, 25.11.2010
Wednesday, November 24, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment