Tuesday, July 12, 2011

lessons from the quranic story

I
Zakaria sudah menginjak usia sembilan puluh tahun. harapannya untuk punya anak belum juga terkabul. istrinya sudah tua. mungkin mereka berdua mandul, begitu ia akhirnya berpikir. tapi melihat keajaiban maryam, ia kembali berharap. setiap zakaria masuk ke bilik maryam, didapatinya makanan. zakaria bertanya, "dari manakah kau dapatkan ini, maryam?" perempuan muda itu menjawab, "tuhan memberikannya kepadaku." jika tuhan mau memberikan makanan kepada maryam, kenapa aku berpikir ia tidak akan memberikan anak kepadaku jika aku terus meminta? begitu ia kemudian berpikir. tak lama kemudian, istrinya mengandung. lahirlah yahya.

* seorang bijak pernah berkata: lihatlah sekeliling, amati bagaimana tuhan memberikan keajaiban-keajaiban kepada orang-orang di sekitarmu, lalu jangan pernah berhenti berharap.


II
kepada saudara-saudaranya, Yusuf menitipkan baju. ia berpesan, "dekatkanlah baju itu kepada ayahku. berikanlah kepadanya." dan keajaiban terjadi pun terjadi. kebutaan bertahun-tahun yang diderita sang ayah sirna. ia bisa melihat kembali.

bukan itu inti kisahnya. sebelum baju itu tiba di hadapan sang ayah, kepada orang-orang di sekitarnya ayahanda Yusuf berkata. "aku mencium aroma yusuf. aku menciumnya mendekat. dekat sekali." orang-orang di sekitarnya berkata, "engkau berhalusinasi. usia telah menipumu. Yusuf sudah lama tiada. ia menghilang. ia telah mati." sang ayah bersikeras. "kalian memang tak pernah lagi mempercayaiku."

mereka akhirnya percaya pada sang ayah, ketika aroma itu benar-benar datang. baju Yusuf berhasil tak hanya membuka kembali penglihatan sang ayah, tetapi juga kekerasan hati saudara-saudara dan orang-orang di sekitarnya.

* kedekatan hati mendekatkan segalanya.

No comments:

Post a Comment